Taeyeon menghentikkan aktifitasnya. “tak ada yang perlu diselesaikan lagi ahjumma. Semua sudah selesai” ucap Taeyeon.
“apa kau akan baik-baik saja?” tanya Han ahjumma. “tentu” jawab Taeyeon. “baiklah… kau memang keras kepala seperti Hyoyeon” kekeh Han ahjumma mengingat ibu Taeyeon. Taeyeon hanya tersenyum.
.
.
.
3 days later…
Tok
Tok
Luhan mengetuk pintu rumah Taeyeon. dan tanpa menunggu lama pintu pun terbuka.
“Luhan-ssi?!” sapa Han ahjumma. Luhan tersenyum kikuk. “annyeonghaseyo…” ucap Luhan sambil membungkuk.
“apa Taeyeon ada?” tanya Luhan. “kau tidak diberitahu Taeyeon?” tanya Han ahjumma. Luhan mengangkat sebelah alisnya.
“diberi tahu? Diberitahu apa?” tanya Luhan. “Taeyeon tadi pagi sudah pindah dari sini” jawab han ahjumma.
Luhan terlonjak kaget. “pindah?! Pindah kemana?” tanya Luhan panik. “maafkan aku. Taeyeon tak memberikan alamat barunya” jawab Han ahjumma.
Luhan terlihat sangat panik. “kapan dia akan kembali?!” tanyanya. “entahlah. Mungkin dia akan menetap disana dalam waktu yang lama” jawab Han ahjumma.
“haishh… baiklah ahjumma. Kamsahamnida” ucap Luhan membungkuk lalu pamit pergi.
Han ahjumma menatap punggung Luhan iba. Tentu saja ia berbohong mengenai tak mengetahui alamat baru Taeyeon. namun seperti apa yang Taeyeon amanat kan padanya. “tolong jangan memberitahu Luhan. aku ingin memulai kehidupan baruku” . mau tak mau Han ahjumma harus merahasiakan semuanya dari Luhan.